Monday, 11 April 2016

BOLEHKAH AKU?

22:32

Helo, namaku Anggie, aku adalah murid dari salah satu sekolahan di Jakarta, ya sekarang aku sudah kelas 3 SMA, sekarang adalah awal semester 1 dan hari pertama pun dimulai.
"Ya anak-anak sekarang adalah semester awal pada kelas 3, dan bapak berharap kalian semua mulai serius dari sekarang, dan anak-anak, kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk nak!" , "baik pak!" dia berjalan ke depan kelas dan memperkenalkan diri, halo semua, perkenalkan nama saya adalah Irfan, salam kenal semua!" dia memperkenalkan dirinya, dia sangat beda dari remaja lainnya, dia agak pendiam, tapi entah ketika sudah lama disini apakah dia akan berbeda dari awalnya, "Irfan, kamu bisa duduk dibelakang" , "terima kasih pak" kulihat dia terus menerus, hingga "Hei Anggie, apa yang kamu lihat!" , "enggak pak, saya enggak lihat apa-apa" , "bohong pak dia lagi liatin Irfan!(ujar temanku Rio)" sontak anak-anak langsung teriak "Cieeee!!, Anggie Cieeee" , "apasih, aku enggak liatin juga" dan akhirnya muka ku memerah. *kriinngggg* Waktu istrahat pun datang, dan aku mencoba berkenalan dengan murid baru yang bernama Irfan itu, "anu!?" , "emm, ada apa?" , "aku ingin berkenalan denganmu boleh?" , "tentu saja boleh, Hai! namaku Irfan, dan nama lengkapku Irfan Shahab, kalo kamu?" , "Aku Anggie Putri, oh iya kamu tinggal dimana?" , "Aku tinggal di Perumahan Tenggara, kalo kamu mau tau rumah aku ayo pulang sekolah kita kerumah aku" , "ehmm? baiklah!" , "baiklah, ayo kita ke kantin!" ketika selesai berkenalan aku dan Irfan pergi ke kantin. "Saatnya pulang!" , "kamu tunggu di gerbang dulu yah, aku mau ambil motorku" , "Ok!" .Ketika aku pulang bersama dia, entah kenapa aku merasakan nyaman, perasaan aneh yang kurasakan ini apa? "Yuk turun, sudah sampai!" , "baiklah, ehmm disini rumah kamu?" , "iya, aku buka gerbang dulu untuk masukin motor" baru pertama kalinya aku menanyakan dan ingin berkunjung kerumah seorang cowok. "Assalamualaikum, Mah Irfan sudah pulang, Irfan bawa teman baru nih!" , "Wa'alakum salam nak, kamu sudah pulang, oh itu temen baru kamu, siapa nama kamu nak?" , "nama saya Anggie tante, Anggie Putri" , "oh Anggie, terima kasih yah kamu mau jadi teman pertama Irfan!" , "memang kenapa tante?" , "enggak apa-apa kok, tante cuma takut kalo dia gak bakal bisa dapet temen di sekolah yang baru ini" , "oh begitu tante, memang kenapa dengan sekolah yang lama?" , "ehhmm...??" ketika aku sedang mengobrol dengan Ibunya Irfan, tiba-tiba dia datang dari belakang dan mengagetkanku "Jeeennngggg!!" , "aarrrkkkhhh" teriakku karena Irfan mengagetkanku dari belakang, "hayoooo apa yang lagi dibicarain nih?" , "gak ada kok nak" , "ah masa!?" , "gak kok, oh iya nak, Ibu mau ke dapur dulu yah, mau ambil makanan sama minuman buat temanmu!" , "aduuhh gak usah repot-repot tante" , "gak apa-apa kok" lalu Ibunya Irfan pergi ke meninggalkan kami berdua "anu?, ehmm Irfan aku mau nanya sesuatu!?" , "mau nanya apa?" , "ada apa dengan sekolah lama kamu yang dulu?" , "ehhmm, nanti aku ceritakan besok, sekarang mungkin bukan waktunya" ,dan kamipun terus mengobrol hingga jam 7 malam, ehhmm sudah jam berapa nih fan?" , "entar aku liat jam dulu" dia melihat jam di handphonenya dan mengatakan, "sudah jam 7, kamu mau pulang?" , "aduh gawat!" , "gawat kenapa?" , "aku harus pulang, aku takut diomelin orangtua ku!" , "baiklah aku antar pulang ya?" , "gak usah aku takut ngrepotin" , "gak apa-apa kok, maahh Irfan nganter pulang Anggie dulu ya?" , "iyaa hati-hati ya!" , "ayookk!" dia pergi mengambil jaketnya dan menarik tanganku, entah kenapa aku merasa nyaman ketika dia menggenggam tanganku, diperjalanan aku tak sadar memeluk dia, hingga dia berkata "Anggie kamu kenapa meluk aku" , "anu gak apa-apa, memangnya gak boleh?" , "gak aku takutnya kamu kedinginan atau ngantuk" , "gak kok masa masih jam segini udah ngantuk" , "yaudah aku sedikit ngebut yah bawa motornya" , "iyaa tapi hati-hati, aku takut" , "siaappp!" diperjalanan kami masih sempat mengobrol dan tertawa sedikit, dia mengantarkanku kerumah, tetapi ketika dia kuajak untuk bertamu dia tidak mau, "udah malam Anggie, aku harus pulang karena aku banyak tugas menanti" , "yaudah gak apa-apa, hati-hati dijalan yah" dia langsung pergi dengan meninggalkan senyuman unukku, keesokan harinya, Irfan mengajakku jalan ke suatu tempat, ketika aku dan Irfan pergi berdua, entah kenapa aku merasa hal yang sama seperti dia mengajakku kerumahnya, dan ternyata dia mengajakku ke pantai, aku dan dia terus mengobrol dan tertawa, dan ketika itu da berkata "Oh iya, memangnya kamu mau tau kenapa denganku di sekolahku yang dulu?" , "iya, memang kenapa?" , "dulu disana aku mempunyai teman banyak dan seorang kekasih, tetapi semua itu berubah ketika ada kepala sekolah yang baru" , "lalu apa masalahnya?" , "masalahnya adalah dia melarang semua murid untuk bisa tersenyum, kepala sekolah itu sungguh mengerikan, yang dia mau kami disana terus belajar, tidak ada istirahat serta liburan, dia berkata jika kita tidak mematuhi peraturan dia, kita tidak bisa masuk universitas ternama, dan akhirnya aku dan teman kelasku mengadakan perlawanan, aku melarang perintah dan teman sekelasku membuat sebuah acara yang membuat semua murid disana bisa tersenyum, tetapi?" , "tetapi apa?" , "tetapi ketika dia tau, dia berniat membubarkan acara itu, dan ketika kita mengadakan perlawanan, dia memanggil semua preman, dan akhirnya disana aku dan teman kelasku melawan preman itu, para guru menyelamatkan murid lain dan pergi memanggil polisi" , "dan kamu?" aku hanya mendapat sedikit serangan, sedangkan banyak temanku yang mati, hingga aku tau sahabatku juga mati, aku mengamuk disana, semua preman aku bunuh dengan tanganku sendiri, hingga akhirnya polisi datang menangkap kepala sekolah itu!" , "dan kamu ditangkap?" , "tidak, polisi menenangkanku karena aku benar-benar lepas kendali, tetapi aku kehilangan temanku dan sahabatku, dan semenjak saat itu semua murid disekolah itu menjauhiku, bahkan kekasihku memutuskan ku dan pergi bersama orang lain" , "jadi itulah alasan kamu, kamu berjuang untuk bisa membuat semua orang d sekolah itu tersenyum tapi malah gagal" , "maka dari itu aku lebih baik pindah sekolah dan aku menjadi pendiam" ketika dia bercerita tentang masa lalunya aku reflek langsung memeluk dia, "Irfan?" , "Bolehkah aku menggantikan kekasihmu yang pergi meninggalkan kamu?" , "Jangan bercanda kamu, kita cuma temankan?" , "Aku mau lebih dari itu, karena selama ini aku menyukai kamu, dan ketika aku mendengar cerita kamu tadi, aku memutuskan untuk mencoba menjadi kekasihmu, bahkan ingin menggantikan posisi mantan kamu, aku harap aku bisa lebih baik dari dia!" , "Hmm, aku tidak mau!" , "Hah!?" , "Aku tidak mau lama-lama, mending mulai sekarang ya pacarannya wlee" , "Ih kamu, beneran kamu terima aku?" , "Iya, tapi ingat aku cuma mau kamu jadi diri kamu sendiri, karena selama ini aku lihat kamu lebih baik dari posisi dia" dan akhirnya Aku dan Irfan berpacaran, aku ingat waktu dimana dia memeluk Aku dan mengatakan "Aku harap Aku bisa menikahi kamu, karena Aku hanya ingin Kamu dan hanya Kamu yang berhasil memenangkan hatiku" Dan aku harap apa yang dia katakan menjadi kenyataan.


-END

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Irfan Khadafi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top