Helo, namaku Anggie, aku adalah murid dari salah satu sekolahan di
Jakarta, ya sekarang aku sudah kelas 3 SMA, sekarang adalah awal semester 1 dan
hari pertama pun dimulai.
"Ya anak-anak sekarang adalah semester awal pada kelas 3, dan bapak
berharap kalian semua mulai serius dari sekarang, dan anak-anak, kalian
kedatangan murid baru, silahkan masuk nak!" , "baik pak!" dia
berjalan ke depan kelas dan memperkenalkan diri, halo semua, perkenalkan nama
saya adalah Irfan, salam kenal semua!" dia memperkenalkan dirinya, dia
sangat beda dari remaja lainnya, dia agak pendiam, tapi entah ketika sudah lama
disini apakah dia akan berbeda dari awalnya, "Irfan, kamu bisa duduk dibelakang"
, "terima kasih pak" kulihat dia terus menerus, hingga "Hei
Anggie, apa yang kamu lihat!" , "enggak pak, saya enggak lihat
apa-apa" , "bohong pak dia lagi liatin Irfan!(ujar temanku Rio)"
sontak anak-anak langsung teriak "Cieeee!!, Anggie Cieeee" ,
"apasih, aku enggak liatin juga" dan akhirnya muka ku memerah.
*kriinngggg* Waktu istrahat pun datang, dan aku mencoba berkenalan dengan murid
baru yang bernama Irfan itu, "anu!?" , "emm, ada apa?" ,
"aku ingin berkenalan denganmu boleh?" , "tentu saja boleh, Hai!
namaku Irfan, dan nama lengkapku Irfan Shahab, kalo kamu?" , "Aku
Anggie Putri, oh iya kamu tinggal dimana?" , "Aku tinggal di
Perumahan Tenggara, kalo kamu mau tau rumah aku ayo pulang sekolah kita kerumah
aku" , "ehmm? baiklah!" , "baiklah, ayo kita ke
kantin!" ketika selesai berkenalan aku dan Irfan pergi ke kantin.
"Saatnya pulang!" , "kamu tunggu di gerbang dulu yah, aku mau
ambil motorku" , "Ok!" .Ketika aku pulang bersama dia, entah
kenapa aku merasakan nyaman, perasaan aneh yang kurasakan ini apa? "Yuk
turun, sudah sampai!" , "baiklah, ehmm disini rumah kamu?" ,
"iya, aku buka gerbang dulu untuk masukin motor" baru pertama kalinya
aku menanyakan dan ingin berkunjung kerumah seorang cowok.
"Assalamualaikum, Mah Irfan sudah pulang, Irfan bawa teman baru nih!"
, "Wa'alakum salam nak, kamu sudah pulang, oh itu temen baru kamu, siapa
nama kamu nak?" , "nama saya Anggie tante, Anggie Putri" ,
"oh Anggie, terima kasih yah kamu mau jadi teman pertama Irfan!" ,
"memang kenapa tante?" , "enggak apa-apa kok, tante cuma takut
kalo dia gak bakal bisa dapet temen di sekolah yang baru ini" , "oh
begitu tante, memang kenapa dengan sekolah yang lama?" ,
"ehhmm...??" ketika aku sedang mengobrol dengan Ibunya Irfan,
tiba-tiba dia datang dari belakang dan mengagetkanku "Jeeennngggg!!"
, "aarrrkkkhhh" teriakku karena Irfan mengagetkanku dari belakang,
"hayoooo apa yang lagi dibicarain nih?" , "gak ada kok nak"
, "ah masa!?" , "gak kok, oh iya nak, Ibu mau ke dapur dulu yah,
mau ambil makanan sama minuman buat temanmu!" , "aduuhh gak usah
repot-repot tante" , "gak apa-apa kok" lalu Ibunya Irfan pergi
ke meninggalkan kami berdua "anu?, ehmm Irfan aku mau nanya
sesuatu!?" , "mau nanya apa?" , "ada apa dengan sekolah
lama kamu yang dulu?" , "ehhmm, nanti aku ceritakan besok, sekarang
mungkin bukan waktunya" ,dan kamipun terus mengobrol hingga jam 7 malam,
ehhmm sudah jam berapa nih fan?" , "entar aku liat jam dulu" dia
melihat jam di handphonenya dan mengatakan, "sudah jam 7, kamu mau
pulang?" , "aduh gawat!" , "gawat kenapa?" , "aku
harus pulang, aku takut diomelin orangtua ku!" , "baiklah aku antar
pulang ya?" , "gak usah aku takut ngrepotin" , "gak apa-apa
kok, maahh Irfan nganter pulang Anggie dulu ya?" , "iyaa hati-hati
ya!" , "ayookk!" dia pergi mengambil jaketnya dan menarik
tanganku, entah kenapa aku merasa nyaman ketika dia menggenggam tanganku,
diperjalanan aku tak sadar memeluk dia, hingga dia berkata "Anggie kamu
kenapa meluk aku" , "anu gak apa-apa, memangnya gak boleh?" ,
"gak aku takutnya kamu kedinginan atau ngantuk" , "gak kok masa
masih jam segini udah ngantuk" , "yaudah aku sedikit ngebut yah bawa
motornya" , "iyaa tapi hati-hati, aku takut" ,
"siaappp!" diperjalanan kami masih sempat mengobrol dan tertawa
sedikit, dia mengantarkanku kerumah, tetapi ketika dia kuajak untuk bertamu dia
tidak mau, "udah malam Anggie, aku harus pulang karena aku banyak tugas
menanti" , "yaudah gak apa-apa, hati-hati dijalan yah" dia
langsung pergi dengan meninggalkan senyuman unukku, keesokan harinya, Irfan mengajakku
jalan ke suatu tempat, ketika aku dan Irfan pergi berdua, entah kenapa aku
merasa hal yang sama seperti dia mengajakku kerumahnya, dan ternyata dia
mengajakku ke pantai, aku dan dia terus mengobrol dan tertawa, dan ketika itu
da berkata "Oh iya, memangnya kamu mau tau kenapa denganku di sekolahku
yang dulu?" , "iya, memang kenapa?" , "dulu disana aku
mempunyai teman banyak dan seorang kekasih, tetapi semua itu berubah ketika ada
kepala sekolah yang baru" , "lalu apa masalahnya?" , "masalahnya
adalah dia melarang semua murid untuk bisa tersenyum, kepala sekolah itu
sungguh mengerikan, yang dia mau kami disana terus belajar, tidak ada istirahat
serta liburan, dia berkata jika kita tidak mematuhi peraturan dia, kita tidak
bisa masuk universitas ternama, dan akhirnya aku dan teman kelasku mengadakan
perlawanan, aku melarang perintah dan teman sekelasku membuat sebuah acara yang
membuat semua murid disana bisa tersenyum, tetapi?" , "tetapi
apa?" , "tetapi ketika dia tau, dia berniat membubarkan acara itu, dan
ketika kita mengadakan perlawanan, dia memanggil semua preman, dan akhirnya
disana aku dan teman kelasku melawan preman itu, para guru menyelamatkan murid
lain dan pergi memanggil polisi" , "dan kamu?" aku hanya
mendapat sedikit serangan, sedangkan banyak temanku yang mati, hingga aku tau
sahabatku juga mati, aku mengamuk disana, semua preman aku bunuh dengan
tanganku sendiri, hingga akhirnya polisi datang menangkap kepala sekolah
itu!" , "dan kamu ditangkap?" , "tidak, polisi
menenangkanku karena aku benar-benar lepas kendali, tetapi aku kehilangan
temanku dan sahabatku, dan semenjak saat itu semua murid disekolah itu
menjauhiku, bahkan kekasihku memutuskan ku dan pergi bersama orang lain" ,
"jadi itulah alasan kamu, kamu berjuang untuk bisa membuat semua orang d
sekolah itu tersenyum tapi malah gagal" , "maka dari itu aku lebih
baik pindah sekolah dan aku menjadi pendiam" ketika dia bercerita tentang
masa lalunya aku reflek langsung memeluk dia, "Irfan?" ,
"Bolehkah aku menggantikan kekasihmu yang pergi meninggalkan kamu?" ,
"Jangan bercanda kamu, kita cuma temankan?" , "Aku mau lebih
dari itu, karena selama ini aku menyukai kamu, dan ketika aku mendengar cerita
kamu tadi, aku memutuskan untuk mencoba menjadi kekasihmu, bahkan ingin
menggantikan posisi mantan kamu, aku harap aku bisa lebih baik dari dia!"
, "Hmm, aku tidak mau!" , "Hah!?" , "Aku tidak mau
lama-lama, mending mulai sekarang ya pacarannya wlee" , "Ih kamu,
beneran kamu terima aku?" , "Iya, tapi ingat aku cuma mau kamu jadi
diri kamu sendiri, karena selama ini aku lihat kamu lebih baik dari posisi
dia" dan akhirnya Aku dan Irfan berpacaran, aku ingat waktu dimana dia
memeluk Aku dan mengatakan "Aku harap Aku bisa menikahi kamu, karena Aku
hanya ingin Kamu dan hanya Kamu yang berhasil memenangkan hatiku" Dan aku
harap apa yang dia katakan menjadi kenyataan.
-END
0 comments:
Post a Comment