"Sayang" , "Hm?" , "Maaf kita
harus putus!" , "Eh! Kenapa?" , "Aku akan tinggal
jauh!" , "Tinggal Jauh?.... Kita masih bisa berhubungan lewat sosial
media atau video call sayang" , "Maaf tidak bisa sayang.... ini sudah
keputusanku!" , "Aku tidak mau putus!" , "Terserah kamu,
tapi kenyataanya aku harus putus sama kamu" , "Jahat... Kamu
Jahat!" Sebuah percakapan yang sampai sekarang aku tidak bisa
melupakannya, Aku Kevin harus pindah ke Negara lain karena Ayah dan Ibuku harus
Bekerja disini, disini... di Jepang sangatlah berbeda ketika aku di
Indonesia... dan ya sudah 2 Tahun aku
disini. Well.... sejujurnya aku ingin bertemu dia, aku merindukan masa
pacaranku dengan dia. Marah, Tertawa, Bertengkar, dan Kedewasaan... aku
merindukan dia, sangat merindukan dia... tapi apa yang bisa kulakukan disini...
mungkin entah kapan aku akan bertemu dia lagi... dan aku harap dia masih
mencintaiku.
"Kevin!
Sini nak! ada hal penting nih!" , "Ada apa Bu?" , "Kamu
kangen gak sama rumah kita dulu? Indonesia?" , "Ya kangenlah Bu, masa
tidak" , "Kamu kangen Indonesia atau...." , "Atau siapa
Bu?" , "Ah masa kamu lupa sih nak, itu loh!" , "Hmm...
siapa sih Bu?!" , "Sinta!?" , "Eh.... a itu sih aku..
" , "Minggu depan kita pulang nak, Ayah akan kembali bekerja di
Indonesia." , "Serius Bu?" , "Iya, sudah jangan ditutupi,
Ibu tau kamu kangen sama Sinta!" , "Ah Ibu" , "Hehehehe kok
merah sih muka kamu nak, pasti mikirin Sinta ya!?" , "Enggak Bu,
enggak!" , "Sudah kamu kasih kabar ke dia gih, atau nanti saja ketika
kita pulang." , "Aa baik Bu!" , "Yasudah sana." Berita
baik buatku, akhirnya aku pulang, aku harap dia masih mengingatku, aku harap
dia masih mempunyai perasaan yang sama seperti dulu.
Hari ini,
akhirnya aku bisa kembali ke Tanah Airku yang kucintai, dan... Home Sweet Home,
I like this, bisa kembali ke tempat asal kita dengan selamat. Hari ini aku
langsung memberi kabar ke teman-temanku bahwa aku telah pulang. Dan malamnya
aku berkumpul dengan temanku lagi, disela-sela pembicaraan aku menanyakan kabar
Sinta, bagaimana keadaan dia dan apa dia masih mencintaiku, mereka terdiam dan
temanku Aldo mengatakan "Kevin besok Lu ikut Gua!" , "Kemana
terus pertanyaan Gua tentang Sinta?" , "Kita semua gak bisa ngejawab
pertanyaan Lu tentang Sinta, jadi Gw besok mohon sama Lu untuk ikut Gua!"
, "Ok besok jam berapa?" , "Jam 10 Pagi lu stay didepan rumah
Lu, Gua bakal ngejemput lu!" , "Ok!" , "Karena hampir malam
lebih baik kita pulang guys" Gua dan teman-teman akhirnya pulang dan Gua
bersiap untuk besok melihat keadaan orang yang Gua sayangi.
"Pagi tiba
dan sudah jam 10 pagi, udah didepan rumah, tapi mana si Aldo" sebuah
kalimat yang keluar dari mulutku karena tidak sabar ingin menemui Sinta. Dan
tiba-tiba "Kevin ayo!" , "Lama amat si Do!" , "Sorry
tadi ada urusan sebentar, sekarang ayo ikut Gue Vin" , "Ok!"
Aldo datang membawa mobilnya dan Akupun masuk untuk berangkat menemui Sinta.
Diperjalanan Aldo hanya terdiam, ketika sampai dia hanya berkata "Sekarang
jangan kaget dan jangan bingung tentang Sinta, sekarang kita turun
disini!" , "Hah!? disini? ini kuburan Do, lu gila apa!" ,
"Udah turun dan ikut gw sekarang!" , "Terserah lu lah!" ,
dan akhirnya gw lebih baik menuruti Aldo daripada bertengkar. Aldo membawa Aku
kesuatu makam yang tidak asing lagi dengan namanya.
"Do! ini
apa maksudnya!? Kok ada namanya Sinta disini!? Do! please jangan bercanda! ini
gak lucu!" , "Gua gak bercanda dan gua ngebawa Lu kesini karena ini
permintaan dari Almarhumah Sinta sewaktu masih hidup!" , "Almarhumah?
maksud Lu apa? dia udah meninggal?" , "Iya dia meninggal karena
penyakit kanker yang udah lama dia derita! dia pernah ngomong sama Gua untuk
kasih tahu ke Lu!" , "Dia ngomong apa Do sama Lu!? dan kenapa waktu
itu dia menutupi penyakitnya!! Please Do!" , "Sinta pernah ngomong ke
Gua sebelum Lu mutusin Dia, Dia pernah ngomong bahwa "Penyakit ini muncul
karena Gua terlalu mikirin masalah Gua Do, tolong ya jangan kasih tau Kevin ya,
karena kalau Kevin tau Gua cuma takut dia akan khawatir, umur Gua cuma 6 Bulan
lagi, jadi tolong rahasiakan ini ya!" . "Sinta! Kenapa!? Kenapa kamu
menutupi ini sayang! Aku gak mau seperti ini! Aku mau kamu bisa hidup sehat,
Aku ingin bisa menikahi kamu, Aku ingin membangun Rumah Tangga dengan Kamu, Aku
ingin Kamu Sinta!" , "Vin! udah Vin! Almarhumah Sinta udah tenang
disana, jadi biarkan Dia Vin!" , "Gak Do! gak! Gua sayang sama Dia,
Gua cuma mau Dia Do! karena cuma Dia yang selalu nemenin Gua disaat
apapun!". Aku hanya bisa menangis saat itu, mungkin kalau Aku tahu dia
mengidap penyakit kanker, mungkin Aku lebih memilih menjalani hubungan jarak
jauh. Masa lalu tidak bisa diulang dan Masa depan tidak ada yang tahu, maka
kedepannya berfikirlah 2 kali dalam bertindak.
Terima
Kasih telah membaca!
Muhamad
Irfan Khadafi
0 comments:
Post a Comment