"Sayang
awas!!" Dorr!! suara tembakan tiba-tiba keluar dari pistol yang berada di
tangan penjahat, Pacarku seketika tewas karena telah melindungiku, dan Aku
hanya bisa terdiam melihat pacarku. Terdiam dan perlahan-perlahan aku menangis,
aku menangis sekencang-kencangnya, aku mendekati dia dan menangis ketakutan,
dan pacarku berkata "Sayang! Tidak usah takut, aku sudah berhasil
menghabisi para penjahat! Kamu sudah aman!" , "Tidak sayang!! Tidak!
Aku tidak mau Kamu seperti ini! Lebih baik Aku yang mati! sayang
bertahanlah!" , "Sayang! Aku mau kamu tetap menjadi dirimu ya! Aku
ingin Kamu selalu tersenyum!" , "Iya sayang Aku janji!" ,
"Sayang Aku minta maaf! A... Aku hanya bisa menemani Kamu sampai disini!
Sayang Aku Mencintai Kamu!" , "Sayang bangun! Sayang!!" .
"Sayang!!!" Mimpi itu kembali, terus datang ketika Aku selalu
merindukan kamu.
Hai perkenalkan
Aku Nabilah Sofiah! akhir-akhir ini aku selalu teringat dengan Almarhum
Pacarku, Dia Fikri Yandi, pacarku yang rela mengorbankan dirinya demi
menyelamatkan diriku. Kejadian itu terus terulang ketika aku merindukan dia,
meski banyak teman di kampusku yang selalu mencoba menghapus kejadian yang
selalu membuatku menangis. Jika Aku mengingat kembali ketika Aku dan Dia awal
bertemu dan berkenalan, suara dan wangi parfum yang khas ketika Dia
mendatangiku.
"Hai boleh
kenalan?" , "Eh!? Kenalan? Boleh!" , "Aku Fikri Yandi! kamu
bisa panggil Aku Fikri!" , "Aku Nabilah Sofiah! Kamu bisa panggil Aku
Sofi!" , "Kamu tinggal dimana?" , "Hmm... kepo!" ,
"Dih! orang Aku mau tahu juga, gak boleh nih?" , "Gak!" ,
"Yasudah" , "Iyadeh boleh, lagian kepo banget Kamu, baru kenalan
juga" , "Kan biar makin deket" , "Deket? Deket apa hayo?
Suka sama Aku ya?" , "Eh kok tiba-tiba langsung mengarah
kesitu?" , "Hehehe ketauan ya, kalo suka sama Aku harus berusaha
keras ya!" , "Eh....... iya deh iya". Sebuah perkenalan yang
mengarah menjadi sebuah pasangan, jika teringat hal itu, rasanya Aku ingin
kembali kemasa Dia dan Aku masih berkenalan, melihat perjuangan Dia untuk bisa
mendapatkan hatiku, dan Aku ingat ketika Aku dan Dia berpacaran, jika mengingat
hal itu rasanya Aku ingin sekali menangis karena membayangkan Dia yang sudah
tiada disisiku.
Semenjak
kematian pacarku, Aku lebih sering terdiam, dan tidak mau banyak berbicara,
meski banyak Laki-Laki yang suka kepadaku tapi, Dia masih belum tergantikan,
Aku ingat awal dia berani menciumku, mencium disaat Aku sedang memarahi Dia,
dan Aku hanya bisa terdiam karena ciuman itu, dan Dia langsung memelukku dan
mengatakan "Sayang! Jangan marah lagi ya, Aku yang salah jadi Aku minta
maaf ya, Aku janji gak akan bikin Kamu marah" dan Aku hanya bisa terdiam
dan mencoba menatap wajah Dia dan seketika wajahku memerah, Dia hanya tersenyum
dan mencium keningku, Aku langsung memeluk Dia, Kami berdua tersenyum dan
langsung melupakan hal itu.
Terkadang aku
selalu berfikir kenapa yang Baik yang selalu Menghilang duluan. Pacarku, Dia
adalah orang yang baik, tapi kenapa harus Dia yang pergi dari kehidupanku. Aku
selalu berfikir jika hal itu tidak terjadi, mungkin Aku dan Dia masih bisa
bahagia, walaupun yang namanya pasangan itu gak bakal jauh dari pertengkaran,
tapi hal itu masih bisa diselesaikan. Kenangan Dia dan Aku masih tersimpan,
semua tersimpan dalam hatiku dan sampai saat ini Memories itu tersimpan dan
akan Abadi selamanya.
-END
Terima Kasih telah membaca.
Muhamad
Irfan Khadafi.
0 comments:
Post a Comment