Sunday, 1 May 2016

Memories

19:42


"Sayang awas!!" Dorr!! suara tembakan tiba-tiba keluar dari pistol yang berada di tangan penjahat, Pacarku seketika tewas karena telah melindungiku, dan Aku hanya bisa terdiam melihat pacarku. Terdiam dan perlahan-perlahan aku menangis, aku menangis sekencang-kencangnya, aku mendekati dia dan menangis ketakutan, dan pacarku berkata "Sayang! Tidak usah takut, aku sudah berhasil menghabisi para penjahat! Kamu sudah aman!" , "Tidak sayang!! Tidak! Aku tidak mau Kamu seperti ini! Lebih baik Aku yang mati! sayang bertahanlah!" , "Sayang! Aku mau kamu tetap menjadi dirimu ya! Aku ingin Kamu selalu tersenyum!" , "Iya sayang Aku janji!" , "Sayang Aku minta maaf! A... Aku hanya bisa menemani Kamu sampai disini! Sayang Aku Mencintai Kamu!" , "Sayang bangun! Sayang!!" . "Sayang!!!" Mimpi itu kembali, terus datang ketika Aku selalu merindukan kamu.
 Hai perkenalkan Aku Nabilah Sofiah! akhir-akhir ini aku selalu teringat dengan Almarhum Pacarku, Dia Fikri Yandi, pacarku yang rela mengorbankan dirinya demi menyelamatkan diriku. Kejadian itu terus terulang ketika aku merindukan dia, meski banyak teman di kampusku yang selalu mencoba menghapus kejadian yang selalu membuatku menangis. Jika Aku mengingat kembali ketika Aku dan Dia awal bertemu dan berkenalan, suara dan wangi parfum yang khas ketika Dia mendatangiku.
 "Hai boleh kenalan?" , "Eh!? Kenalan? Boleh!" , "Aku Fikri Yandi! kamu bisa panggil Aku Fikri!" , "Aku Nabilah Sofiah! Kamu bisa panggil Aku Sofi!" , "Kamu tinggal dimana?" , "Hmm... kepo!" , "Dih! orang Aku mau tahu juga, gak boleh nih?" , "Gak!" , "Yasudah" , "Iyadeh boleh, lagian kepo banget Kamu, baru kenalan juga" , "Kan biar makin deket" , "Deket? Deket apa hayo? Suka sama Aku ya?" , "Eh kok tiba-tiba langsung mengarah kesitu?" , "Hehehe ketauan ya, kalo suka sama Aku harus berusaha keras ya!" , "Eh....... iya deh iya". Sebuah perkenalan yang mengarah menjadi sebuah pasangan, jika teringat hal itu, rasanya Aku ingin kembali kemasa Dia dan Aku masih berkenalan, melihat perjuangan Dia untuk bisa mendapatkan hatiku, dan Aku ingat ketika Aku dan Dia berpacaran, jika mengingat hal itu rasanya Aku ingin sekali menangis karena membayangkan Dia yang sudah tiada disisiku.
 Semenjak kematian pacarku, Aku lebih sering terdiam, dan tidak mau banyak berbicara, meski banyak Laki-Laki yang suka kepadaku tapi, Dia masih belum tergantikan, Aku ingat awal dia berani menciumku, mencium disaat Aku sedang memarahi Dia, dan Aku hanya bisa terdiam karena ciuman itu, dan Dia langsung memelukku dan mengatakan "Sayang! Jangan marah lagi ya, Aku yang salah jadi Aku minta maaf ya, Aku janji gak akan bikin Kamu marah" dan Aku hanya bisa terdiam dan mencoba menatap wajah Dia dan seketika wajahku memerah, Dia hanya tersenyum dan mencium keningku, Aku langsung memeluk Dia, Kami berdua tersenyum dan langsung melupakan hal itu.
 Terkadang aku selalu berfikir kenapa yang Baik yang selalu Menghilang duluan. Pacarku, Dia adalah orang yang baik, tapi kenapa harus Dia yang pergi dari kehidupanku. Aku selalu berfikir jika hal itu tidak terjadi, mungkin Aku dan Dia masih bisa bahagia, walaupun yang namanya pasangan itu gak bakal jauh dari pertengkaran, tapi hal itu masih bisa diselesaikan. Kenangan Dia dan Aku masih tersimpan, semua tersimpan dalam hatiku dan sampai saat ini Memories itu tersimpan dan akan Abadi selamanya.

-END
Terima Kasih telah membaca.
Muhamad Irfan Khadafi.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Irfan Khadafi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top